Shof News – Gresik (30/07). Mahasiswa Universitas Islam Darul Ulum (UNISDA) Lamongan berhasil menginisiasi didirikannya Pojok Baca dan Bermain dengan rak buku ecobrick yang ramah lingkungan. Memanfaatkan limbah plastik, rak buku ramah lingkungan yang diciptakan dari sampah plastik dan botol plastik ini adalah kreasi mahasiswa KKN Reguler Unisda 2024 Desa Kacangcangkring yang diberi nama Pohon Literasi. Pohon Literasi kemudian ini diletakkan di Pojok Baca dan Bermain Desa Karangcangkring.
Bertempat di Balai Desa, Pojok Baca dan Bermain Desa Kacangcangkring diresmikan oleh Bapak Mansur, S.Pd selaku Kepala Desa Kacangcangkring dalam Grand Opening Pojok Baca dan Bermain Desa Kacangcangkring. Sebelum meresmikannya, Bapak Kades menyampaikan harapannya, “semoga dengan adanya pojok baca dan bermain di Desa Karangcangkring yang diadakan ole KKN Unisda 2024 dapat bermanfaat bagi anak-anak Desa dan mempunyai wawasan yang luas dengan membaca”.
Mas Rizki selaku Koordinator KKN Unisda 2024 Desa Kacangcangkring menjelaskan bahwa Pojok Baca dan Bermain dengan Pohon Literasi dibuat dengan tujuan agar anak-anak desa lebih tertarik untuk datang memaca dan bermain permainan tradisional sehingga selain ramah lingkungan, pohon literasi diharapkan dapat meningkatkan minat baca buku anak-anak desa setempat di zaman serba teknologi ini. Dengan melibatkan anak-anak desa setempat pada proses pembuatan ecobrick ini diharapkan dapat memacu kreativitas mereka kedepannya.
Dalam pembuatan ecobrick, sampah plastik dan botol plastik diambil dari pembuangan akhir desa untuk kemudian dicuci dengan sabun dan dijemur hingga kering dan bersih. Sampah plastik tersebut kemudian digunting kecil lalu dimasukkan ke dalam botol sampai padat. Botol-botol ecobrick tersebut kemudian disusun menjadi tatakan buku yang digantungkan di Pohon Literasi.
Ide kreasi Pohon literasi sebagai rak buku ecobrick yang ramah lingkungan bermula dari hasil survei dan wawancara mahasiswa KKN Unisda Desa karangcangkring kepada Masyarakat sekitar mengenai problematika sampah yang semakin menggunung. Permasalahan sampah menggunung ini juga telah disampaikan oleh Kepala Desa setempat kepada DPL Ibu Syifa’ Khuriyatuz Zahro, M.Pd bahwa mahasiswa KKN Unisda 2024 diharapkan dapat memecahkan permasalahan sampah yang belum terjamah. Kades menambahkan bahwa beliau mengharapkan adanya program daur ulang sampah sehingga dapat memecahkan masalah tersebut.
Mas Rizki menambahkan bahwa “selain membuat pohon literasi, kami juga membuat berbagai macam alat permainan tradisional di Pojok bermain seperti Egrang Batok, Dakon, dan Lompat tali dengan tujuan memperkenalkan kembali serta mendekatkan anak-anak desa setempat dengan budaya permainan tradisional”.
Berdirinya Pojok Baca dan Bermain di Desa Karangcangkring ini tidak hanya membawa manfaat edukatif dan budaya saja bagi masyarakat khususnya anak-anak desa, tetapi juga mendorong kreativitas masyarakat desa setempat untuk memanfaatkan limbah sampah menjadi kreasi yang ramah lingkungan. Mahasiswa KKN Unisda Desa karangcangkring mengharapkan masyarakat untuk memanfaatkan sesuatu yang ada menjadi barang yang berdaya guna.